Prabowo Tegaskan Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia Bukan Relokasi Permanen


Antalya, Genzitech.com
– Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa rencana pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke tanah air bukanlah bentuk relokasi permanen, melainkan tindakan kemanusiaan bersifat sementara. Hal ini disampaikan Prabowo dalam konferensi pers usai menghadiri Antalya Diplomacy Forum 2025 di Turki.

Prabowo menyampaikan bahwa rencana tersebut merupakan upaya untuk memberikan perlindungan, perawatan medis, dan dukungan psikologis bagi warga sipil Gaza yang terluka, mengalami trauma berat, termasuk anak-anak yatim piatu akibat konflik berkepanjangan di wilayah tersebut.

"Evakuasi ini bersifat sementara, hanya untuk kemanusiaan. Begitu situasi di Gaza membaik, mereka akan kembali," ujar Prabowo dalam keterangannya.

Menunggu Persetujuan Pihak Terkait

Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa pelaksanaan evakuasi ini tidak akan dilakukan secara sepihak. Indonesia menunggu persetujuan dan koordinasi dari seluruh pihak yang terlibat, termasuk otoritas Palestina dan negara-negara tetangga yang memiliki keterkaitan langsung dengan kondisi di Gaza.

Sebagai langkah awal, Prabowo mengutus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk berdialog dengan pemerintah Palestina mengenai mekanisme teknis dan prosedur evakuasi. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa evakuasi dilakukan secara etis, manusiawi, dan tetap menjaga martabat serta kedaulatan rakyat Palestina.

Diplomasi Kemanusiaan Indonesia di Timur Tengah

Dalam beberapa hari terakhir, Presiden Prabowo melakukan lawatan diplomatik ke lima negara di kawasan Timur Tengah: Turki, Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Yordania. Tujuannya adalah untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara tersebut, baik secara logistik maupun diplomatik, agar proses evakuasi dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.

"Kami tidak ingin melakukan sesuatu tanpa koordinasi. Semua harus melibatkan pihak Palestina dan negara-negara yang peduli terhadap kondisi kemanusiaan di Gaza," jelas Prabowo.

Komitmen Indonesia untuk Palestina

Rencana evakuasi ini mencerminkan komitmen kuat Indonesia dalam mendukung perjuangan kemanusiaan di Palestina. Prabowo juga menegaskan bahwa Indonesia menolak segala bentuk relokasi paksa yang dapat mengubah komposisi demografis Palestina.

Sikap ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina dan mengecam segala bentuk penjajahan serta kekerasan terhadap warga sipil.

"Ini bukan relokasi. Kita tidak akan mencederai hak rakyat Palestina atas tanah mereka sendiri. Indonesia hanya ingin membantu mereka yang sedang dalam kesulitan," tutupnya.

Rencana ini mendapat perhatian luas dari dunia internasional, termasuk organisasi kemanusiaan yang berharap langkah Indonesia dapat menjadi contoh konkret solidaritas global terhadap krisis kemanusiaan di Gaza.

Berbagi :

Posting Komentar